Sabtu, 08 Februari 2014

Blooming Berry// part 2 //by.CieLyn BeLtham //

Blooming Berry// part 2 //by.CieLyn BeLtham // 

dimohon tidak MENGCOPY PASTE cerpen ini dan mengatas namakan diri kalian sebagai writter dari cerpen ini!! karena ini murni hasil karya saya sendiri.
TOLONG HARGAI karya orang lain!!!

this story is mine, CieLyn BeLtham
jika ada kesamaan nama/karakter, tempat, kejadian itu bukanlah sebuah kesengajaan


warning!!

Jika tidak menyukai cerpen ini, segera layangkan kursor anda untuk menutup cerita ini!

Happy reading all 



Tidak lama setelah itu, puncak acara pun dimulai. Semua orang berkumpul ditengah ruangan untuk menyaksikan rina meniup lilin. Malam itu berjalan seperti pesta ulang tahun biasanya. Acara tiup lilin, karaoke bareng, dansa bareng, bercanda dan ngobrol, tidak lupa beberapa permainan dan lain-lain. Setelah pesta selesai pun aku langsung pulang kerumah. Walaupun ada beberapa teman yang menawarkan melanjutkan pesta diluar dengan alasan reunian, aku tetap menolak.

Keesokan paginya, seperti biasa aku berangkat ke kampus dengan menaiki Bus Damri distasiun Leuwi panjang. Setelah sampai ke stasiun, akupun langsung naik bus yang sedang mengetem untuk mencari tempat duduk yang enak. Dekat dengan jendela. Yap, dari kecil kalau naik mobil atau kendaraan lain aku memang paling suka duduk dekat jendela. Setelah mendapat tempat duduk yang pas, aku membuka sebuah plastik berisi roti isi selai coklat untuk sarapan. Saat sedang makan roti datang seorang ibu-ibu yang mungkin sebaya dengan ibuku, dan dia langsung duduk disebelahku dengan terburu-buru. Tapi aku menghiraukannya karena sedang konsentrasi dengan sarapanku. Tepat setelah aku selesai memakan habis rotiku, bus yang aku tumpangi akhirnya bergerak juga. Dengan sigap bapak kondektur pun langsung meminta uang bayaran pada para penumpang. Pagi itu bus yang aku tumpangi penuh sekali. Dalam waktu 45 menit akhirnya akupun sampai dikampus. 
Setelah turun dari bus, aku langsung berlari keruangan kuliahku karena takut terlambat. Lega rasanya melihat ruangan kuliahku masih sepi dan sang dosen belum datang. Aku menuju kursi di jajaran kedua agar dapat mendengar kuliah dengan baik. Suasana ruang kuliah di pagi hari masih seperti biasa. Yang cewek bergosip, dan yang cowok duduk – duduk ngobrol di barisan paling belakang. Tapi tidak seperti biasanya. Hari ini para cowok yang jumlahnya memang sedikit—hanya 7 orang—bergumul di sebuah kursi mengelilingi seorang cowok yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Aku membalikan badanku untuk melihat lebih jelas kearah cowok itu. mengernyitkan dahi, lalu berbalik lagi. Siapa? Aku bertanya dalam hatiku dan langsung menarik kesimpulan kalau mungkin saja cowok itu mahasiswa baru. Atau mungkin senior yang sedang mengontrak ulang karena tidak lulus mata kuliah ini. Seiring dengan itu, dosen mata kuliah ilmu gizi masuk ruangan. Semua mahasiswa pun langsung menempati posisi mereka masing-masing. Setelah Bu Roro—dosen mata kuliah Gizi kami duduk dikursinya, ia langsung membuka kuliah dengan aksen Jawa nya yang khas. “ Assalamualaikum. Selamat pagi semuanya.” Sambil membenarkan jasnya.
“ waalaikumsalam warahmatullohi wabarokatu.” Jawab kami serempak.
“ oke, sekarang ini kita akan membahas.....” berhenti sejenak
“ eh, katanya ada mahasiswa baru ya? Baru pindah dari london? coba sini kenalan dulu.." bu Roro sambil memberi isyarat agar cowok itu menghampirinya ke meja dosen.
cowok itu pun beranjak dari kursinya menghampiri Bu Roro, sejenak terdengar bisik-bisik dari teman-teman wanita tentang cowok itu. ada yang terkagum-kagum karena dia datang dari london, ada yang bisik-bisik sambil mengguncang temannya kalau dia itu jatuh cinta pada pandangan pertama karena cowok itu gagah dan ganteng, ada yang melongo dan lain-lain. Aku sendiri gak menyangkal sih kalau cowok baru itu ganteng. Tapi sebisa mungkin aku bersikap biasa-biasa saja melihatnya. tiba-tiba Dian yang duduk disebelahku menyenggolku dengan sikutnya sambil berbisik, " Ar, guanteeng banget ya? dari luar negeri lagi. gue berani taruhan kalo bentar lagi dia disini udah jadi selebriti kampus!!" kata dian sambil terus menatap anak baru itu.
"yaaa... iya sih.. jarang-jarang kan kita kedatangan makhluk import. hehe.. " kataku sedikit cengengesan.
"hush, sembarangan. eh tapi kok dia pindah kemari ya? bukannya enakan kuliah di London ya? secara disana standar pendidikannya jauh diatas kita? dan sistem pendidikannya juga lebih oke."
" siapa bilang disana standar pendidikannya jauh diatas kita? sama kok, cuma yang ngebedain sistem pendidikannya aja" 
" iih kamu mah, malah ngebahas sistem pendidikannya. Kan yang di bahas alasan dia pindah kemari neng." Dian sedikit protes.
"Beuh, ya mana gue tau neng. Emang gue emaknya? tanya dia lah. Lagian yang pertama ngebahas pendidikan kan kamu duluan euceu." aku balas protes.
sementara itu..
"Ooh ayahnya pindah kerja di Bandung. pulang kampung dong ya?" Tanya Bu Roro pada cowok itu.
" Iya bu, untuk beberapa tahun ini ayah pengen kerja di Indonesia. Katanya pengen ngabisin masa tua nya di tempat kelahirannya bu." 
" Mmh.. ok. Bahasa Indonesia kamu lancar juga ya. Bagus. Kalau gitu Sammy kamu boleh duduk kembali."
"Iya terima kasih bu." Sammy, nama cowok baru itu, akhirnya duduk kembali ke kursinya. Dan Bu Roro pun melanjutkan mata kuliahnya kembali.
"Oke, kita lanjut ya. Kemarin saya sudah kirim e-mail ke kalian kan tentang jenis-jenis bahan makanan dengan Gizi yang baik bagi tubuh. Sudah di Print Out?"
"Sudah bu." Jawab beberapa dari kami.
"Bagus, sekarang akan saya Bahas. Tolong dengarkan baik-baik ya. soalnya ini mau saya masukan dalam bahan untuk UTS nanti." 
2 jam kemudian kuliah pun berakhir. seperti biasa aku dan teman-teman dekatku, Dian, Lisa dan Yuli pun meninggalkan ruang kelas untuk pergi kekantin untuk makan siang. Setibanya di kantin kami pun langsung mencari meja dan memesan makanan. Sambil menunggu makanan yang kami pesan datang, kami ngobrol sejenak untuk mengisi waktu. Dan Topiknya tidak jauh-jauh tentang Sammy si anak baru dari London. 
"Haaahh... sumpah ngantuk banget dong tadi.. eugh, bener-bener gak konsen dengerin kuliahnya Mis Roro." Dian memulai pembicaraan.
"Ck, ngantuk apa ngantuk? kamu mah iya lah gak konsen orang dari tadi ngeliatin terus si Sammy dari kaca! hahaha." kata Lisa sambil terbahak diikuti Yuli yang ikut-ikutan tertawa melihat tingkah laku Dian dan Lisa.
"Hehe ketahuan ya?" cengir Dian
"Heeuh, nyirikeun pisan tau! Eh tapi, kalian liat gak tadi gengnya si Risma? Geuleuh gw liatnya. Kecentilan banget dong sama si Sammy. Minta kenalan, langsung minta nomor handphone lagi. Terus pas tadi abis kuliah, sok-sok-an mu nganterin keliling kampus lagi? emangnya ngapain coba keliling kampus. Ntar lama-lama juga dia hapal sendiri daerah sini. Wong dia kuliah disini kan?! Iih.." Gosip Lisa sambil mencibir geng Risma yang di kelas kami terkenal dengan kumpulan cewek-cewek cantik, centil, lincah and gaul. Yang biasanya menyombongkan diri mereka karena kelebihan mereka itu, dan selalu memandang cewek lain dengan pandangan meremehkan.
"Iya Lis? idih norak banget sih. Terus-terus si Sammy nya gimana?" tanya Yuli
"Ya dia mah biasa aja nanggepinnya. Yaa gak tau ya.. jaga image dulu kali ya biasanya anak baru mah. Ntar lama-lama juga ketahuan aslinya kayak gimana."
"Tapi gue yakin dia cowok yang baik. Lo liat gak tadi dia itu Cool banget kalo ngomong. Ditambah badannya yang tegap, Kulitnya yang halus, Senyumnya yang manis, udah gitu ramah pula!! Hoo Prince Charming kuu..... " Dian mulai Lebay
Pletak!!
"Aduh! " Dian mengaduh sambil memegang kepalannya yang ku pukul pake Print Outannya bu Roro tadi. Yang lain cengengesan.
"Ngaco! " kataku sambil masang muka tiiseun (dingin)
"IIh sakit tau!" Protes Dian
"Ngayal mulu. Kebiasaan."
"Biarin atuh, ngayal dikit mah. Siapa tau orangnya langsung blek ada di depan kita, kan girang gue hahaha. Lu juga pasti kegirangan kan hehe "
"Ck, girang-garing girang-garing. sorry ya gue bukan miss girang! Dari pada ngayal yang aneh-aneh mendingan langsung kenalan sono biar gak jadi penasaran."
"Mauuuuuu bantuin gue kenalan sama Sammy ya Ar.. " Pinta Dian sambil mengguncang tanganku
"Idih kok minta gue? Kenalan aja sendiri. Kan satu kelas ini?"
"Eh tapi gue juga pengen kenalan ding. Kan lumayan dapet kenalan orang London haha " kata Lisa ikut-ikutan 
"Orang Indonesia yang lama tinggal di London!" kataku tegas
"Eh Ar Yuli juga pengen kenalan ketang. hihi" cengir Yuli 
"Jiaah kalian kalo mau kenalan ya kenalan aja ngapain laporang ama gue? terserah. Yang penting and yang pasti sekarang ni mie ayam yang gue pesen kemana!! lama amat sih si ibu grrh." kataku protes sambil beranjak dari kursi untuk pergi ke tempat mie ayam yang aku pesan tadi untuk makan siang. Dibelakang, teman-temanku saling lirik lalu tertawa sekeras-kerasnya melihat aku yang sewot karena lapar.
(to be continue)

Yoosh... ini part 2 dan udah aku kasih judul " Blooming Berry"
soo silahkan di reading dan diberi riview atau comentarnya ya ..
terima kasih
sampai jumpa di part 3 ya.. :)