hai guys :D
oke oke,
now let's talk about history :D
yup!!
mari kita bahas tentang sejarah dunia :)
kali ini Ciel akan membahas tentang Bangsa Dogon..
tepat sekali! bangsa Dogon yang katanya pernah didatangi oleh alien pada zaman pra sejarah!!
wow.. !!!!! (melotot)
Mungkin sudah banyak orang yang tahu tentang bangsa Dogon, bangsa inilah yang terkenal akan mitos-mitos dan legendanya.
Bangsa ini tinggal di barat Nigeria dekat dengan Mali, Douentza dan sebelah utara dari Burkina dengan jumlah populasi sebanyak 300.000 jiwa.
Tempat tinggal mereka sekarang ini telah dimasukkan sebagai Harta Dunia karena kebudayaan dan kealamiannya.
Mereka dikenal karena artistik dan pengetahuan mereka dibidang Astrologi, terutama bintang Sirius, dimana bintang tersebut menjadi pusat ajaran agama mereka. Menurut cerita dan tradisi mereka, ada sebuah ras dari sistem bintang Sirius yang mereka sebut Nommos mengunjungi Bumi ribuan tahun lalu.
Dikisahkan oleh bangsa Dogon bahwa bentuk Nommos adalah jelek dan mirip seperti amphibi (ada yang mengatakan mirip ikan duyung).
Anehnya mitos tersebut tak hanya muncul pada peradaban bangsa Dogon saja melainkan muncul pada peradaban Babylonia, Accadian dan Sumeria.
Selain itu Dewa Isis juga sering dikaitkan dengan planet Sirius karena digambarkan menyerupai ikan duyung.
Ras Nommos menurut legenda Bangsa Dogon hidup di sebuah planet yang mempunyai orbit di bintang lain di Sistem Sirius.
Konon, mereka mendarat ke bumi dengan angin kencang dan ribut yang bising (ada yang menyebut UFO).
Dan ras Nommos itulah yang telah memberikan berbagai pengetahuan kepada bangsa Dogon.
Mereka juga sejak dahulu mengetahui bahwa bintang Sirius-A adalah salah satu bintang paling terang yang berada di sebelah sebuah planet kerdil bernama Sirius-B,
sementara hal itu baru diketahui oleh ilmuwan barat pada tahun 1978.
Bangsa Dogon telah mengetahui hal itu 1000 tahun yang lalu.
Tidak hanya tentang bintang Sirius, mitologi mereka juga mencakup mengenai Cincin Saturnus dan 4 Bulan utama di Planet Jupiter.
Selain itu mereka juga mempunyai 4 kalender, yaitu kalender untuk Matahari, Venus, Sirius dan Bulan.
Serta telah mengetahui sejak lama bahwa planet berotasi dan berevolusi mengelilingi Matahari.
Lantas, darimana semua pengetahuan Bangsa Dogon itu berasal ?.
apakah semua informasi yang tersimpan dalam legenda mereka terbukti cocok dengan fakta yang sekarang dijumpai, atau hanya sebuah kebetulan semata?
bagi astronom Carl E. Sagan dan Ian Ridpath, aspek astronomi modern yang dijumpai dalam legenda orang-orang Dogon merupakan hasil serapan informasi yang mereka peroleh belakangan dari pihak luar.
setidaknya sebelum pencatatan yang dilakukan oleh kedua ahli antropologi Perancis pada tahun 1930-an tersebut dipihak atas.
pihak luar tersebut bisa para pedagang, pengelana atau misionaris, yang banyak diantaranya mengenal astronomi.
Mudahnya begini, seandainya orang-orang Dogon mendengar kisah tentang sirius dari sumber lain, akankah mereka mengabaikannya ataukah justru mengadopsinya kedalam legenda mereka sendiri?
Meski Temple mengajukan sanggahan bahwa misionaris belumlah hadir di wilayah orang-orang Dogon paling tidak sampai tahun 1949, faktanya Dogon sendiri bukanlah suku yang terisolasi.
Pada masa Perang Dunia I, banyak dijumpai orang-orang Dogon yang menjadi pekerja kasar di angkatan bersenjata Perancis.
Para Antropolog pun mengetahui sejak lama bahwa suku-suku Primitif memiliki kemampuan dalam menyerap kisah-kisah menarik untuk disisipkan kedalam mitologi tradisional mereka terutama bila subyeknya menarik perhatian, seperti halnya sirius yang diagung-agungkan oleh orang-orang dogon.
Bagi mereka yang bersikap skeptik, tentunya akan mempertanyakan tentang ketidakkonsistenan orang-orang Dogon dalam merayakan festival Sirius yang disebut Segui.
dari penanggalan karbon ( Carbon Dating) atas topeng-topeng ritual yang digunakan dalam festival periodik ini diketahui bahwa upacara tersebut sudah dilakukan setidaknya selama 600 tahun bahkan lebih.
Bila mereka mengetahui dari legenda yang dijaga secara turun temueun tersebut bahwa pasangan Sirius yang tak terlihat mengorbit dalam periode 50 tahun, mengapa kemudian selang waktu pesta yang mereka adakan tidak tetap, kadang 40 tahun, 50 tahun, bahkan 60 tahunan?
Selain itu berbeda dengan ritual Segui yang berusia cukup tua, tidak dijumpainya bukti arkeologis tentang Sirius B yang juga berusia setidaknya setua ritual Segui, menjadi keberatan tersendiri bagi mereka yang menolak gagasan astronot purba.
Dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1979, Broca's Brain, lebih jauh Sagan beragrumen bahwa dengan tidak disebutnya planet-planet bercincin diluar orbit Saturnus, juga kehadiran cincin planet Jupiter (penemuan yang terjadi pada saat Sagan memutuskan penulisan buku diatas), membuktikan bahwa pengetahuan yang mereka peroleh bersumber dari hasil kontak dengan makhluk luar bumi. seandainya astronot purba yang menjadi informan para leluhur Dogon, tentunya pengetahuan tentang hal tersebut diatas juga sudah mereka miliki.
Sepertinya misteri Sirius dan orang-orang Dogon tuntas hingga disini.
Masalahnya, legenda merekapun menyebutkan kehadiran buntang ke-3 (Sirius C) yang menjadi bintang induk bagi planet yang dihuni oleh para Nommo. Pada saat Temple menerbitkan bukunya pada 1975, belum ada bukti kuat tentang hal ini. Namun pada tahun 1995 silam, dua peneliti perancis, yakni Daniel Benest dan J.L Duvent, menulis makalah berjudul "Is Sirius a Triple Star?" dalam jurnal ilmiah terkemuka "Astronomy & Astrophysics".
Menurut keduanya, dari hasil pengamatan atas sistem bintang ganda Sirius, ada indikasi kehadiran bintang ke-3 disana.
Bila hal tersebut terbukti benar, bintang yang disebut sebagai "Katai Merah" (red dwarf) tersebut hanya bermassa sekira 0.05 kali massa Sirius B.
jadi, manakah benar, hipotesis astronot purba ataukah argumen para skeptik?
Sebagai epilog, biarlah perjalanan sang waktu yang akan menjawabnya...
dikutip dari koran PR oleh Judhistira Aria Utama, M.Si.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar